Pertentangan-Pertentangan Sosial
dan
Integrasi Masyarakat
Pengertian Pertentangan Sosial dan
Integrasi Masyarakat:
Kehidupan sosial adalah kehidupan yang
dimiliki oleh setiap manusia yang hidup di muka bumi. Karena pada dasarnya
semua umat manusia yang hidup di muka bumi tidak ada yang tidak memiliki
kehidupan sosial dalam kehidupannya. Dalam kehidupan manusia ada 2 jenis
kepentingan yaitu :
a. kepentingan individu
b. kepentingan bersama
Pertentangan sosial dapat diartikan
sebagai suatu konflik yang terjadi pada masyarakat sehingga mengakibatkan
perpecahan pada suatu masyarakat. Penyebab terjadinya suatu konflik pada
lingkungan masyarakat bisa dari berbagai sumber masalah. Misalnya dari
perbedaan ras, kepercayaan agama, sampai ilmu politik.
Integrasi sosial adalah sesuatu yang
dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain dalam unsur-unsur sosial
atau kemasyarakatan.Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak
terpecah jika menghadapi berbagai tantangan yang timbul dalam lingkungan
masyarakat itu sendiri, baik dari tantangan fisik atau dari konflik yang
terjadi secara sosial budaya.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat:
1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya
tingkah laku individu. Individu bertingkah laku kerena adanya dorongan untuk
memenuhi kepentingnanya yang sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu
itu sendiri. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang
yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani,
makanya dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya.
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa:
1. Kepentingan individu untuk memperoleh
kasih sayang
2. Kepentingan individu untuk memperoleh
harga diri
3. Kepentingan individu untuk memperoleh
penghargaan yang sama
4. Kepentingan individu untuk memperoleh
prestasi dan posisi
5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan
orang lain
6. Kepentingan individu untuk memperoleh
kedudukan dalam kelompoknya
7. Kepentingan individu untuk memperoleh
rasa aman dan perlindungan diri
8. Kepentingan individu untuk memperoleh
kemerdekaan diri
Kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukan
ketidakmampuan suatu ideology mewujudkan odealisme yang akhirnya melahirkan
kondisi disintegrasi atau konflik. Jarak yang terlalu besar antara harapan
dengan kenyataan pelaksaan dan hasilnya. Kenyataan itu disebabkan oleh sudut
pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali
ideology dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideology.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara
langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa frase, yaitu:
1. Fase disorganisasi, yang terjadi karena
kesalah pahaman yang menyebabkan sulit atau tidak dapatnya satu kelompok sosial
menyesuaikan diri dengan norma ideology
2. Fase dis-intergrasi (konflik), yaitu
pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti: timbulnya emosi massa,
protes, aksi mogok, pemberontakan, dll.
2. Prasangka, Diskriminasi Dan
Ethnosentrisme
a. Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dan Diskriminasi adalah dua hal
yang ada relevansinya. Perbedaan pokok antara prasangka dan dikriminatif pada
tindakan. Diskriminasi merupakan kecendrungan yang tidak tampak dan sebagai
tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang bersifat realistis, sedangkan
prasangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh individu masing-masing.
Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan
Diskriminasi:
a. Latar belakang sejarah
b. Dilatar belakangi oleh perkembangan
sosio-kultural dab situasional
c. Bersumber dari factor kepribadian
d. Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan
agama
b. Ethnosentrisme
Ethnosentrisme dapat dianggap sebagai
sikap dasar ideology chauvinis yang melahirkan chauvinisme yaitu merasa diri
superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain dan memandang bangsa lain adalah
inferior, rendah, nista, bodoh, dll. Akibat dari Ethnosentrisme adalah
penampilan ethnosentrisme yang dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman
dalam komunikasi.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan
diskriminasi :
1. berlatar belakang sejarah
2. dilatar-belakangi oleh perkembangan
sosio-kultural dan situasional
3. bersumber dari factor kepribadian
4. berlatang belakang perbedaan keyakinan,
kepercayaan dan agama.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi prasangka dan diskriminasi antara lain:
a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
masyarakat
b. Perluasan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan
c. Sikap terbuka, selektif dan lapang dada
terhadap perkembangan zaman
d. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
Usaha pemerataan pembangunan dan
peningkatan pendapatan bagi warga Negara Indonesia yang masih tergolong dibawah
garis kemiskinan, dapat mengurangi kesenjangan sosial antara kaya dan miskin.
Melalui program-program pembangunan yang didukung oleh lembaga pemerintahan
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
e. Perluasan kesempatan belajar
Usaha perluasan kesempatan belajar bagi
seluruh warga Negara Indonesia tanpa mengenal golongan sesuai dengan hak semua
warna Negara untuk memperoleh pendidikan.
f. Sikap terbuka dan lapang dada
Dengan sikap terbuka dan lapang dada,
saling menghormati, menghargai, serta upaya menjalin komunikasi dua arah untuk
berdialog antar golongan, kelompok sosial yang disuga berprasangka dengan
tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa.
3. Pertentangan-Pertentangan Sosial atau
Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian sebagai
pertentangan yang kasar. Dalam hal ini terdapat 3 elemen dasar yang merupakan
cirri dari situasi konflik, yaitu:
1. Terdapat dua atau lebih unit-unit atau
bagian yang terlibat dalam konflik.
2. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan
yang tajam dalam hal kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
3. Terdapat interaksi diantara
bagian-bagian yang mempunyai perbedaan
Konflik dapat terjadi pada lingkungan:
1. Pada taraf di dalam diri seseorang,
konflik menunjukan adanya pertentangan, ketidakpastian atau emosi dan dorongan
yang antagonistic dalam diri sesorang.
2. Pada taraf kelompok, konflik
ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan pada
para anggota kelompok dalam tujuan, nilai-nilai dan norma, motivasi untuk
menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
Adapun cara memcahkan konflik tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Elimination, yaitu pengunduran diri
salah satu pihak yang terlibat dlaam konflik
b. Subjugation atau Domination, artinya
pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah
dan mentaatinya.
c. Majority rule, artinya suara terbanyak
yang ditentukan dengan voting
d. Minority consent
e. Compromise, artinya berusaha mencari
dan mendapatkan jalan tengah.
f. Integration, artinya berdiskusi sampai
kelompok mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
4. Golongan-Golongan yang Berbeda dan
Integrasi Sosial
Masyarakat majemuk dan Nasional Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan
nasional yang berwujud Negara Indonesia.
Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek
dari kemasyarakatan tersebut:
1. Suku bangsa dan kebudayaan, Indonesia
terdiri dari sejumlah suku bangsa dengan berbagai kebudayaan.
2. Agama, Indonesia memiliki toleransi
yang besar terhadap berbagai kepercayaan.
3. Bahasa, pada suku-suku bangsa yang
bermacam-macam itu terikat oleh bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
4. Nasional Indonesia, adalah merupakan
kesatuan solidaritas yang terbentuk sebagai hasil perjuangan kemerdekaan
Indonesia.
Intergrasi Masalah besar yang dihadapi
Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk.
Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan.
Variable-variabel yang dapat menjadi
penghambat dalam integrasi adalah:
1. Klaim/tuntutan penguasaan atas
wilayah-wilayah yang dianggap sebagai
miliknya.
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan
perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dan keturunan
(Arab/Cina).
3. Agama, sentiment agama dapat digerakan
untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
4. Prasangka yang merupakan sikap
permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
Integrasi sosial (masyarakat) dapat
diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari
individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluaruhan. Sumpah pemuda 28
Oktober 1928, merupakan bukti sejarah perwujudan solidaritas sosial yang begitu
kental antar golongan pemuda. Pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu
corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal
mengembangkan budaya bangsa seluruhnya, sehingga menjadi modal dasar bagi
terwujudnya Integrasi sosial-Integrasi Nasional.
Integrasi nasional:
1. Beberapa permasalahan integrasi
nasional:
a. Perbedaan Ideoloogi
b. Kondisi masyarakat yang majemuk
c. Masalah territotial daerah yang
berjarak cukup jauh
d. Pertumbuhan partau politik
2. Upaya pendekatan
Upaya yang dilakukan untuk memperkecil
atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu antara lain:
a. Mempertebal keyakinan seluruh warga
Negara terhadap ideolgi nasional
b. Membuka isolasi antar berbagai kelompok
dengan membangun sarana komunikasi, informasi, dan ttranspormasi
c. Menggali kebudayaan daerah untuk
menjadi kebudayaan nasional
d. Membentuk jaringan asimilasi bagi
berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing
Opini :
Menurut saya banyak sekali hal
pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di Indonesia. Hal
tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan
ideologi, pertumbuhan politik yang majemuk serta masalah-masalah territorial
daerah yang cukup jauh. Pertentangan sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan
perselisihan di sebuah Negara karena akan berdampak kepada pembangunan ekonomi,
dan sosial kemasyarakatan.
Perlu mendapatkan perhatian dengan
seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau
masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra
antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa
serta masyarakat di negara kita ini.
Selain itu akan menimbulkan konflik,
prasangka dan diskriminasi terhadap masyarakat. Prasangka bersumber dari suatu
sikap. Jangan mudah mengambil keputusan tentang perilaku atau tindakan orang
lain secara individual, karena setiap orang bisa kita diketahui setelah orang
itu bertindak dan berprilaku. Agar tidak ada pikiran yang cenderung kepada
diskriminastif atau mengurangi prasangka terhadap orang lain.
Sumber:
http://dh3m0echan.wordpress.com/2011/01/06/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://jalannyauzanks.blogspot.com/2011/06/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/26/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://my.opera.com/octoberzero/blog/2011/01/06/pertentangan-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat