Tuesday, 29 November 2011

pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi masyarakat

Pertentangan-Pertentangan Sosial
dan
Integrasi Masyarakat

Pengertian Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat:
Kehidupan sosial adalah kehidupan yang dimiliki oleh setiap manusia yang hidup di muka bumi. Karena pada dasarnya semua umat manusia yang hidup di muka bumi tidak ada yang tidak memiliki kehidupan sosial dalam kehidupannya. Dalam kehidupan manusia ada 2 jenis kepentingan yaitu :
a. kepentingan individu
b. kepentingan bersama
Pertentangan sosial dapat diartikan sebagai suatu konflik yang terjadi pada masyarakat sehingga mengakibatkan perpecahan pada suatu masyarakat. Penyebab terjadinya suatu konflik pada lingkungan masyarakat bisa dari berbagai sumber masalah. Misalnya dari perbedaan ras, kepercayaan agama, sampai ilmu politik.
Integrasi sosial adalah sesuatu yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain dalam unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak terpecah jika menghadapi berbagai tantangan yang timbul dalam lingkungan masyarakat itu sendiri, baik dari tantangan fisik atau dari konflik yang terjadi secara sosial budaya.









Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat:
1. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku kerena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingnanya yang sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, makanya dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa:
1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan dalam kelompoknya
7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

Kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukan ketidakmampuan suatu ideology mewujudkan odealisme yang akhirnya melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksaan dan hasilnya. Kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali ideology dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideology.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa frase, yaitu:
1. Fase disorganisasi, yang terjadi karena kesalah pahaman yang menyebabkan sulit atau tidak dapatnya satu kelompok sosial menyesuaikan diri dengan norma ideology
2. Fase dis-intergrasi (konflik), yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti: timbulnya emosi massa, protes, aksi mogok, pemberontakan, dll.

2. Prasangka, Diskriminasi Dan Ethnosentrisme

a. Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dan Diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Perbedaan pokok antara prasangka dan dikriminatif pada tindakan. Diskriminasi merupakan kecendrungan yang tidak tampak dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang bersifat realistis, sedangkan prasangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh individu masing-masing.
Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminasi:
a. Latar belakang sejarah
b. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dab situasional
c. Bersumber dari factor kepribadian
d. Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama
b. Ethnosentrisme
Ethnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideology chauvinis yang melahirkan chauvinisme yaitu merasa diri superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain dan memandang bangsa lain adalah inferior, rendah, nista, bodoh, dll. Akibat dari Ethnosentrisme adalah penampilan ethnosentrisme yang dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman dalam komunikasi.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1. berlatar belakang sejarah
2. dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
3. bersumber dari factor kepribadian
4. berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi prasangka dan diskriminasi antara lain:
a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat
b. Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
c. Sikap terbuka, selektif dan lapang dada terhadap perkembangan zaman
d. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
Usaha pemerataan pembangunan dan peningkatan pendapatan bagi warga Negara Indonesia yang masih tergolong dibawah garis kemiskinan, dapat mengurangi kesenjangan sosial antara kaya dan miskin. Melalui program-program pembangunan yang didukung oleh lembaga pemerintahan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
e. Perluasan kesempatan belajar
Usaha perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warga Negara Indonesia tanpa mengenal golongan sesuai dengan hak semua warna Negara untuk memperoleh pendidikan.


f. Sikap terbuka dan lapang dada
Dengan sikap terbuka dan lapang dada, saling menghormati, menghargai, serta upaya menjalin komunikasi dua arah untuk berdialog antar golongan, kelompok sosial yang disuga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa.

3. Pertentangan-Pertentangan Sosial atau Ketegangan Dalam Masyarakat

Konflik mengandung pengertian sebagai pertentangan yang kasar. Dalam hal ini terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri dari situasi konflik, yaitu:
1. Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
2. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam hal kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan
Konflik dapat terjadi pada lingkungan:
1. Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjukan adanya pertentangan, ketidakpastian atau emosi dan dorongan yang antagonistic dalam diri sesorang.
2. Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan, nilai-nilai dan norma, motivasi untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.

Adapun cara memcahkan konflik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dlaam konflik
b. Subjugation atau Domination, artinya pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan mentaatinya.
c. Majority rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
d. Minority consent
e. Compromise, artinya berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
f. Integration, artinya berdiskusi sampai kelompok mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak

4. Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial

Masyarakat majemuk dan Nasional Indonesia Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia.
Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan tersebut:
1. Suku bangsa dan kebudayaan, Indonesia terdiri dari sejumlah suku bangsa dengan berbagai kebudayaan.
2. Agama, Indonesia memiliki toleransi yang besar terhadap berbagai kepercayaan.
3. Bahasa, pada suku-suku bangsa yang bermacam-macam itu terikat oleh bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
4. Nasional Indonesia, adalah merupakan kesatuan solidaritas yang terbentuk sebagai hasil perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Intergrasi Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan.
Variable-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah:
1. Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai
miliknya.
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dan keturunan (Arab/Cina).
3. Agama, sentiment agama dapat digerakan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.

Integrasi sosial (masyarakat) dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluaruhan. Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, merupakan bukti sejarah perwujudan solidaritas sosial yang begitu kental antar golongan pemuda. Pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal mengembangkan budaya bangsa seluruhnya, sehingga menjadi modal dasar bagi terwujudnya Integrasi sosial-Integrasi Nasional.

Integrasi nasional:
1. Beberapa permasalahan integrasi nasional:
a. Perbedaan Ideoloogi
b. Kondisi masyarakat yang majemuk
c. Masalah territotial daerah yang berjarak cukup jauh
d. Pertumbuhan partau politik
2. Upaya pendekatan
Upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu antara lain:
a. Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara terhadap ideolgi nasional
b. Membuka isolasi antar berbagai kelompok dengan membangun sarana komunikasi, informasi, dan ttranspormasi
c. Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
d. Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing

Opini :
Menurut saya banyak sekali hal pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang cukup jauh. Pertentangan sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan perselisihan di sebuah Negara karena akan berdampak kepada pembangunan ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.
Perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa serta masyarakat di negara kita ini.
Selain itu akan menimbulkan konflik, prasangka dan diskriminasi terhadap masyarakat. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Jangan mudah mengambil keputusan tentang perilaku atau tindakan orang lain secara individual, karena setiap orang bisa kita diketahui setelah orang itu bertindak dan berprilaku. Agar tidak ada pikiran yang cenderung kepada diskriminastif atau mengurangi prasangka terhadap orang lain.


Sumber:
http://dh3m0echan.wordpress.com/2011/01/06/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://jalannyauzanks.blogspot.com/2011/06/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/26/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://my.opera.com/octoberzero/blog/2011/01/06/pertentangan-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat