METODE PENELITIAN
A. Pengertian
Metode, Penelitian, dan Metode Penelitian
Metode berasal dari
Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian dan definisi
metode menurut para ahli antara lain :
1.
Rothwell & Kazanas =>
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk
menegaskan bidang keilmuan.
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris
research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan
meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok
penyelidikan.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
1. Fellin,
Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan,
memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan
(dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
2. Kerlinger (1986: 17-18)
=>Penelitian adalah investigasi
yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis
mengenai hubungan tertentu antarfenomena.
Metode
penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga
mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Beberapa pandangan metode penelitian secara umum
menurut para ahli :
1. Nasir (1988:51) =>Metode
penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan
dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Sugiyono (2004:
1) =>Metode penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.
Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
B. Klasifikasi
Metode Penelitian
Penelitian terdiri dari
berbagai jenis. Berikut ini adalah pengelompokkan penelitian.
1.
Menurut Fungsi /
Kedudukan
a.
Penelitian Akademik
(Mahasiswa S1, S2, S3), ciri/penekanan :
·
Merupakan sarana
edukasi
·
Mengutamakan validitas
internal (cara yang harus benar)
·
Variabel penelitian
terbatas
·
Kecanggihan analisis
disesuaikan dengan jenjang (S1, S2, S3)
b.
Penelitian Profesional
(pengembangan ilmu, teknologi dan seni), ciri/ penekanan :
·
Bertujuan mendapatkan
pengetahuan baru yang berkenaan dan ilmu, teknologi dan seni.
·
Variabel penelitian
lengkap
·
Kecanggihan analisis
disesuaikan kepentingan masyarakat ilmiah
·
Validitas internal
(cara yang benar) dan validitas eksternal (kegunaan dan generalisasi)
diutamakan
c.
Penelitian
Institusional (perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan), ciri/penekanan
:
·
Bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kelembagaan
·
Mengutamakan validitas
eksternal (kegunaan)
·
Variabel penelitian
lengkap (kelengkapan informasi)
·
Kecanggihan analisis
disesuaikan untuk pengambilan keputusan.
2.
Menurut Kegunaan
a. Penelitian
Murni (Pure Research) atau Penelitian Dasar
Penelitian yang
kegunaannya diarahkan dalam rangka penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Penelitian
Terapan (Applied Research)
Penelitian yang
kegunaannya diarahkan dalam rangka memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
3.
Menurut Tujuan
a. Penelitian
Eksploratif
Bertujuan
untuk mengungkap secara luas dan mendalam tentang sebab-sebab dan hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya sesuatu.
b. Penelitian
Pengembangan
Bertujuan
untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang sudah ada
dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih
produktif, efektif dan efisien.
c. Penelitian
Verifikatif
Bertujuan
untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu/ sebelumnya.
d. Penelitian
Kebijakan
Penelitian
yang dilakukan suatu institusi/lembaga dengan tujuan untuk membuat
langkah-langkah antisipatif guna mengatasi permasalahan yang mungkin timbul di
kemudian hari.
4.
Menurut Pendekatan
a. Penelitian
Longitudinal (Bujur)
Penelitian
yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu yang lama terhadap
sekelompok subjek penelitian tertentu (tetap) dan diamati/diukur terus menerus
mengikuti masa perkembangannya (menembak beberapa kali terhadap kasus yang
sama).
b. Penelitian
Cross-Sectional (Silang)
Penelitian
yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses kompromi (silang) terhadap
beberapa kelompok subjek penelitian dan diamati/diukur satu kali untuk tiap
kelompok subjek penelitian tersebut sebagai wakil perkembangan dari tiap tahapan
perkembangan subjek (menembak satu kali terhadap satu kasus).
5.
Menurut Tempat
a. Penelitian
Laboratorium: Eksperimen, tindakan, dan lain-lain.
b. Penelitian
Perpustakaan: Studi dokumentasi (analisis isi buku, penelitian historis, dan
lain-lain).
c. Penelitian
Kancah atau Lapangan: Survei, dan lain-lain.
6. Menurut
Kehadiran Variabel
Variabel = hal-hal yang
menjadi objek penelitian yang nilainya belum spesifik (bervariasi).
a. Penelitian
Deskriptif
Penelitian yang
dilakukan terhadap variabel yang data-datanya sudah ada tanpa proses manipulasi
(data masa lalu dan sekarang).
b. Penelitian
Eksperimen
Penelitian yang
dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu
dilakukan proses manipulasi melalui pemberian treatment/ perlakuan tertentu
terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang
akan datang).
7. Menurut
Tingkat Eksplanasi
a. Penelitian
Deskriptif
Penelitian yang
dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel dengan
variabel lainnya.
b. Penelitian
Komparatif
Penelitian yang
dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek
yang berbeda atau waktu yang berbeda.
c. Penelitian
Asosiatif
Penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih.
Penelitian asosiatif
merupakan penelitian dengan tingkatan tertinggi dibanding penelitian deskriptif
dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif dapat dibangun suatu teori yang
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/fenomena.
Ada 3 jenis hubungan
antar variabel :
a.
Simetris
(karena munculnya bersama-sama)
X tidak mempengaruhi Y atau sebaliknya.
b.
Kausal
/ sebab akibat
X mempengaruhi Y
c.
Interaktif
/ Resiprokal (timbal balik)
X dan Y saling mempengaruhi
8. Menurut
Caranya
a.
Penelitian Operasional
Penelitian yang
dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap
proses kegiatannya yang sedang berlangsung tanpa mengubah sistem
pelaksanaannya.
b.
Penelitian Tindakan
Penelitian yang
dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap
proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan cara memberikan
tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya,
kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk
tindakan yang paling tepat.
c.
Penelitian Eksperimen
(dari caranya)
Penelitian yang
dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan
treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian guna membangkitkan
sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti bagaimana akibatnya.
9.
Menurut Metodenya
(Jenis-jenis Penelitian
a.
Metode Survei
b.
Metode Eksperimen
c.
Metode Expose Facto
d.
Metode Naturalistik/Alamiah
e.
Metode Tindakan
f.
Metode Evaluasi
g.
Metode Kebijakan
h.
Metode Sejarah/Historis.
10.
Menurut pendekatan analisisnya penelitian dibagi atas dua macam yaitu (a) penelitian kuantitatif dan (b) penelitian kualitatif.
a.
Metode
kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini juga dikenal sebagai metode ilmiah atau metode
scientific karena telah memenuhi kaidah – kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
objektif,terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka – angka dan analisis menggunakan statistik.
b.
Metode
kualitatif dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Metode inidisebut juga sebagai metode artistik, karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola). Metode penelitian kualitatif
sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah, metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya, disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul
dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
C.
Tahapan-tahapan Penelitian
Pada umumnya suatu penelitian dapat diperinci dalam tujuh tahap yang
mana satu sama lain saling bergantung dan berhubungan. Dengan kata lain,
masing-masing tahap itu saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahap-tahap
yang lain. Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pada setiap tahap penelitian. Adapun tujuh tahap itu sebagai berikut:
1.
Perencanaan
Perencanaan
meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merencanakan
strategi umum untuk memperoleh dang menganalisa data bagi penelitian itu.
2.
Pengkajian secara teliti terhadap
rencana penelitian
Tahap ini merupakan pengembangan dari
tahap perencanaan. Disini disajikan lagi latar belakang penelitian, permasalahan,
tujuan penelitian, hipotesis serta metode.
3.
Pengambilan contoh (sampling)
Proses pemilihan sejumlah unsur dari
suatu populasi guna mewakili seluruh populasi itu.
4.
Penyusunan daftar pertanyaan
Proses penterjemahan tujuan-tujuan studi
kedalam bentuk pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang berupa informasi yang
dibutuhkan.
5.
Kerja lapangan
Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan
para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta pelaksanaan wawancara.
6.
Editing dan Coding
Coding adalah proses memindahkan jawaban
yang tertera dalam daftar pertanyaan ke dalam berbagai kelompok jawaban yang
disusun dalam angka dan ditabulasi.
7.
Analisis dan Laporan
Meliputi berbagai tugas yang saling
berhubungan dan terpenting pula dalam suatu proses penelitian.
D. Karakteristik Penelitian
Penulisan
ilmiah mempunyai delapan karakteristik utama, diantaranya:
1.
Ada Tujuan
Penelitian harus mempunyai tujuan yang
jelas. Penelitian dimaksudkan untuk dapat membantu pemecahan masalah.
2.
Ada Keseriusan
Keseriusan dalam penelitian berarti ada
kehati-hatian, ketelitian dan ada kepastian.
3.
Dapat Diuji
Suatu penelitian sebaiknua menampilkan
hipotesis yang dapat diuji dengan menggunakan metode statistik tertentu. Dari
hasil uji hipotesis itu dapat ditemukan apakah hipotesis itu ditolak atau tidak
ditolak.
4.
Dapat direplikasikan
Hasil suatu penelitian tercermin dari
hasil uji hipotesis. Hasil uji hipotesis yang merupakan penemuan penelitian itu
harus berkali-kali didukung dengan kejadian yang sama apabila penelitian itu
dilakukan berulang-ulang dalam kondisi yang sama.
5.
Presisi dan Keyakinan
Presisi menunjukan seberapa dekat
penemuan itu terhadap realita (atas dasar sampel yang digunakan). Keyakinan
menunjkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan.
6.
Obyektifitas
Kesimpulan yang diambil oleh suatu
penelitian harus objektif, artinya harus didasarkan pada fakta yang diperoleh
dari data aktual dan bukan dasar penilaian subyektif dan emosional.
7.
Berlaku umum
Hasil penelitian yang berlaku umum
menunjuk pada cakupan dari ada tidaknya hasil penelitian itu diterapkan dalam
berbagai keadaan.
8.
Efisien
Kesederhanaan dalam menjelaskan
gejala-gejala yang terjadi dan aplikasi pemecahan masalahnya seringkali lebih
disukai daripada kerangka penelitian yang kompleks yang menunjukan sejumlah
variabel yang sulit untuk dikelola.
Referensi :
Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.
eprints.undip.ac.id
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta
Nazir, Mohammad (1999). Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga
Blog.ub.ac.id