Tuesday, 30 April 2013

kependudukan


KEPENDUDUKAN

Kesimpulan hasil presentasi:
Masalah kependudukan di era pasar bebas kelahiran bayi turun, tapi makin banyak selimut diperlukan untuk usia lanjut. Sudah sering orang berbicara soal globalisasi dan pasar bebas. Dengan beragam teknologi yang makin canggih, batas negara juga makin tak berarti. Apa yang terjadi di satu belahan dunia, dapat dengan segera diketahui, bahkan reaksinya dapat dirasakan di belahan dunia lainnya. Revolusi teknologi informasi memungkinkan semua itu. Aspek ekonomi pun seolah menjadi tema sentral percakapan globalisasi itu. Sebab pasar bebas semakin identik dengan globalisasi. Satu negara dengan negara lainnya makin saling tergantung dan membutuhkan satu sama lain di bidang ekonomi dan perdagangan. Berbicara soal pasar bebas, Indonesia yang berpenduduk 195 juta jiwa, bisa dibilang sebagai suatu pasar yang sangat potensial. Menangkap gejala itu, Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) bekerja sama dengan Kantor Menteri Negara Kependudukan menyelenggarakan suatu seminar tentang Penduduk, Peluang Usaha, dan Globalisasi di Jakarta, pekan lalu.
Berdasarkan uraian presentasi, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
1.      Tiga variabel keterkaitan hubungan antara kependudukan, globalisasi dan pasar bebas yaitu kondisi penduduk dan kemampuan penduduk sangat erat terkait dengan tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi, potensi penduduk erat kaitannya dengan ketangguhan bangsa dalam mengarungi era globalisasi dan perdagangan bebas globalisasi dan perdagangan bebas mengandung implikasi peluang usaha yang sangat luas.
2.      Pada tahun 2025, Goldman Sach memprediksi perekonomian Indonesia akan sebesar di antara Kanada dan Turki.
3.      Tiga jenis program perlu digalakkan secara serempak dengan target pemecahan masalah secara kuantitatif maupun secara kualitatif, yaitu program transmigrasi dengan sasaran daerah-daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah, keluarga berencana dengan sasaran pasangan usia subur, dan pendidikan kependudukan dengan sasaran generasi muda.

No comments:

Post a Comment