MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan Kebudayaan
memiliki hubungan yang sangat erat, seperti yang diungkapkan oleh Dick Hartoko
bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Manusia merupakan makhluk
sosial yang berinteraksi antar sesama dan mengadakan suatu kebiasaan dengan
sesamanya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun
sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi
sebelumnya dan akan terus berkembang selama generasi-generasi selanjutnya tetap
menjaga dan melestarikan kebudayaan. Di Indonesia memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda. Perbedaan kebudayaan diantaranya faktor Lingkungan, faktor alam,
manusia itu sendiri dan lain-lain.
Definisi Manusia
Jika
dipandang dari segi ilmu eksakta: Manusia adalah kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh
manusia (ilmu kimia) dan manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu
fisika).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia
menurut beberapa ahli:
a.
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka
karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan
rohani merupakan satu barang.
b.
ABINENO J. I
Manusia
adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada
atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
c.
UPANISADS
Manusia
adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
d.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak
berbulu dengan kuku datar dan lebar.
e.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2
unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
g.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia
adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan.
h.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya.
Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain.
i.
PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.
Hakekat Manusia:
1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan
jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan mahluk lainnya.
3. Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati yang
budayawi.
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan
lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena mempunyai kemampuan bekerja
dan berkarya.
# Kepribadian
bangsa timur:
Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan
benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung
nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu,
kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah
terhadap bangsa atau negara lain. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang
lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan
sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis.
Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh: kepribadian bangsa timur akan dalam hal pakaian akan tertutup dibandingkan dengan bangsa barat karena memiliki rasa malu yang sangat tinggi. Sedangkan bangsa barat lebih cenderung terbuka.
Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh: kepribadian bangsa timur akan dalam hal pakaian akan tertutup dibandingkan dengan bangsa barat karena memiliki rasa malu yang sangat tinggi. Sedangkan bangsa barat lebih cenderung terbuka.
# Pengertian kebudayaan
Menurut
beberapa orang awam mengartikan bahwa kebudayaan merupakan sebuah seni. Tetapi
sebenarnya kebudayaan melebihi meliputi sebuah jaringan kerja dalam kehidupan
antar manusia.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian
kebudayaan menurut beberapa ahli:
a.
EDWARD T. HALL
Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah
kebudayaan.
b.
IRIS VARNER & LINDA BEAMER
Kebudayaan
adalah sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang dipelajari, yang
dibagi, atau yang dipertukarkan oleh sekelompok orang
c.
LARRY A. SAMOVAR & RICHARD E. PORTER
Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama,
pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau
kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu
generasi.
d.
GUDKUNTS & KIM
Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang
dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam sebuah kelompok yang besar.
e.
LEVO – HENRIKSSON
Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupan kita
setiap hari, terutama pandangan hidup - apapun bentuknya - baik itu mitos
maupun sistem nilai dalam masyarakat.
f.
ROOS
Kebudayaan merupakan sistem gaya hidup dan
merupakan faktor utama bagi pembentukan gaya hidup.
g.
RENE CHAR
Kebudayaan adalah warisan kita yang diturunkan
tanpa surat wasiat.
h.
IGNAS KLEDEN
Kebudayaan adalah nasib dan baru kemudian kita
menanggungnya sebagai tugas.
i.
C.A VAN PEURSEN
Kebudayaan merupakan gejala manusiawi dari kegiatan
berfikir (mitos, ideologi, dan ilmu), komunikasi (sistem masyarakat), kerja
(ilmu alam dan teknologi), dan kegiatan-kegiatan lain yang lebih sederhana.
j.
GEERTZ
Kebudayaan adalah yang mengitari kita, yang
menyerbu setiap aspek kehidupan. Budaya serentak konkret dan tersebar, dalam
dan dangkal.
k.
KARL MARX
Kebudayaan adalah teori anti kebudayaan.
l.
SELO SOEMARDJAN & SOELAIMAN SOEMARDI
Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi
sistem ide yang ada dalam pikiran manusia dalam pengalaman sehari hari yang
sifatnya abstrak.
# Unsur-unsur
Kebudayaan
Unsur
kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil, bersahaja dan
terisolasi, maupun yang besar, kompleks dan dengan jaringan hubungan yang luas.
Menurut konsep B. Malinowski kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur
universal, yaitu: (bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian,
organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, kesenian).
Pada umumnya unsur-unsur
kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat
bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain –
lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang
sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan
seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama
proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu
masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai
individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk
melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai
orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi,
selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau
tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau
kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar
masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan
sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya
sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur
kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur
yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
# Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan
ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
b.
Aktivitas (tindakan)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
# Orientasi
Nilai Kebudayaan
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam
karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara univerasal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu:
a.
Hakikat hidup manusia (MH)
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda
secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, adapula yang dengan
pola pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebahai suatu hal yang baik, “mengisi
hidup”.
b.
Hakikat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan
hakikatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan
untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak
hidup untuk menambah karya lagi.
c.
Hakikat waktu manusia (WM)
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang
berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan
untuk masa kini atau masa yang akan datang
Refrensi:
apid.staff.gunadarma.ac.id/.../bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Dr. M Munandar Soelaeman. 2007. Ilmu Budaya Dasar. Cetakan 10: Refika
Aditama
No comments:
Post a Comment