Pertanyaan: Saya bekerja di perusahaan swasta dengan gaji 5 juta per
bulan. Umur saya 26 dan masih single. Saya punya tanggungan di rumah, yaitu
membiayai adik sekolah dan membayar cicilan utang orang tua. Totalnya Rp 2,5-3
juta.
Dengan kondisi itu, saya mencoba untuk usaha. Saat ini jual keripik pedas, bikin t-shirt sesuai order, bikin batik desain sendiri (sekarang lagi proses pembuatan dengan proses printing). Usaha mempromosikan wajik hasil olahan orang tua juga sedang saya usahakan untuk promosi ke luar kota.
Pertanyaan saya, apakah keterlaluan jika saya mencoba berbagai jenis usaha seperti di atas dalam waktu bersamaan? Mohon pencerahannya.
Wassalam,
Abe, Jawa Barat
Salam Abe,
Terima kasih pertanyaannya. Di usia yang sangat muda, Anda bahkan sudah maju mengembangkan potensi dan melihat peluang di sekitar. Dengan gaji Rp 5 juta per bulan dan kebutuhan hidup Rp 3 juta, masih ada sisa gaji yang bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Tapi sebelumnya, Anda perlu menjawab, seberapa besar kecintaan terhadap karir saat ini? Berbisnis sambil jadi karyawan punya risiko yang harus diperhitungkan. Memulai bisnis membutuhkan konsentrasi, waktu, dan tenaga. Dengan begitu, dapat mengganggu kinerja di perusahaan tempat Anda bekerja.
Walaupun bisnis sambil bekerja bisa dilakoni, ada konsekuensi lain juga. Sangat mungkin menghambat perkembangan karir di kantor.
Apabila pada akhirnya Anda lebih mencintai bisnis, tentu lebih maksimal jika bisa fokus 100 persen. Kalau ternyata lebih mencintai karir pun tidak ada yang salah. Cintailah pekerjaan tersebut dan berikanlah yang terbaik. Kelak, Anda akan dapat manfaat positif darinya.
Kalau sudah menemukan
jawaban mana yang lebih Anda cintai, selanjutnya buatlah rencana matang untuk
mencapai tujuan. Baik dari sisi pekerjaan maupun finansial.
Dalam kasus ini, selain bekerja, Anda sudah menjalankan empat bisnis berbeda: kripik pedas, t-shirt, batik, serta wajik buatan orang tua. Cobalah lakukan evaluasi.
Bisnis mana yang memberi kontribusi keuntungan paling besar? Mana yang paling mudah dijalankan? Potensi apa yang masih bisa dikembangkan pada bisnis Anda? Dan apa yang Anda anggap paling Anda sukai untuk terus dikembangkan?
Berdasarkan pengalaman, saat kita terlalu banyak memiliki ‘mainan’, sering kali pada akhirnya tidak ada yang maksimal dijalankan. Saya perlu mengingatkan bahwa tujuan bisnis, pada akhirnya mampu memberikan Anda passive income.
Saat ini, Anda sedang berusaha menciptakan angsa bertelur emas dengan bisnis yang Anda jalankan. Perlu diingat, dalam membangun bisnis, Anda tidak bisa sendirian. Menjalankan bisnis dengan cara cerdas adalah saat kita mampu menempatkan orang yang tepat untuk membantu memaksimalkan potensi bisnis.
Walaupun sebagian orang ada yang mampu menjalankan beberapa bisnis secara paralel, terminologi “One step at a time” masih merupakan yang terbaik agar bisnis maksimal. Jalankan satu per satu sampai Anda bisa membuatnya menjadi bisnis yang auto pilot, sehingga kehadiran Anda tidak perlu 100persen di bisnis tersebut.
Setelah itu, barulah pindah ke bisnis lain. Pada akhirnya, fungsi Anda dalam bisnis adalah sebagai pemilik yang memiliki kontrol, bukan sebagai seorang self-employed yang harus bekerja terus-menerus pada bisnis sendiri.
Sebelum Anda memutuskan keluar dari pekerjaan dan fokus di bisnis, pastikan bahwa kebutuhan hidup Anda terjamin selama 6-12 bulan. Caranya dengan memiliki tabungan cadangan yang disisihkan dari gaji Anda selama ini.
Saat bisnis Anda sudah mampu memenuhi seluruh biaya hidup seperti yang dilakukan gaji Anda, tiba waktunya memilih: apakah Anda akan fokus di bisnis 100persen?.
Sukses selalu untuk Abe. Semoga artikel ini bisa membantu Anda memutuskan pilihan selanjutnya.
Dalam kasus ini, selain bekerja, Anda sudah menjalankan empat bisnis berbeda: kripik pedas, t-shirt, batik, serta wajik buatan orang tua. Cobalah lakukan evaluasi.
Bisnis mana yang memberi kontribusi keuntungan paling besar? Mana yang paling mudah dijalankan? Potensi apa yang masih bisa dikembangkan pada bisnis Anda? Dan apa yang Anda anggap paling Anda sukai untuk terus dikembangkan?
Berdasarkan pengalaman, saat kita terlalu banyak memiliki ‘mainan’, sering kali pada akhirnya tidak ada yang maksimal dijalankan. Saya perlu mengingatkan bahwa tujuan bisnis, pada akhirnya mampu memberikan Anda passive income.
Saat ini, Anda sedang berusaha menciptakan angsa bertelur emas dengan bisnis yang Anda jalankan. Perlu diingat, dalam membangun bisnis, Anda tidak bisa sendirian. Menjalankan bisnis dengan cara cerdas adalah saat kita mampu menempatkan orang yang tepat untuk membantu memaksimalkan potensi bisnis.
Walaupun sebagian orang ada yang mampu menjalankan beberapa bisnis secara paralel, terminologi “One step at a time” masih merupakan yang terbaik agar bisnis maksimal. Jalankan satu per satu sampai Anda bisa membuatnya menjadi bisnis yang auto pilot, sehingga kehadiran Anda tidak perlu 100persen di bisnis tersebut.
Setelah itu, barulah pindah ke bisnis lain. Pada akhirnya, fungsi Anda dalam bisnis adalah sebagai pemilik yang memiliki kontrol, bukan sebagai seorang self-employed yang harus bekerja terus-menerus pada bisnis sendiri.
Sebelum Anda memutuskan keluar dari pekerjaan dan fokus di bisnis, pastikan bahwa kebutuhan hidup Anda terjamin selama 6-12 bulan. Caranya dengan memiliki tabungan cadangan yang disisihkan dari gaji Anda selama ini.
Saat bisnis Anda sudah mampu memenuhi seluruh biaya hidup seperti yang dilakukan gaji Anda, tiba waktunya memilih: apakah Anda akan fokus di bisnis 100persen?.
Sukses selalu untuk Abe. Semoga artikel ini bisa membantu Anda memutuskan pilihan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment