Operator telekomunikasi Australia Telstra dan Telkom Indonesia menjalin kerja sama dalam bentuk joint
venture untuk mengembangkan bisnis cloud sebagai penyedia layanan Network
Application and Services (NAS) di kawasan regional. Rencana ini untuk
menandingi perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat yang mulai menyasar bisnis
cloud computing, video conferencing, dan layanan Internet di kawasan ini.
Dalam pernyataan persnya, seperti dikutip dari Sydney Morning
Herald, Brendon Riley selaku group executive, global enterprise and services
Telstra mengatakan, “Rencana kami adalah untuk menyediakan layanan yang
konsisten bagi perusahaan yang berhubungan dengan Indonesia dan beroperasi di
kawasan (Asia Tenggara). Indonesia adalah pasar NAS yang berkembang pesat dan
kami percaya langkah terbaik untuk memasuki (pasar ini) adalah dengan bekerja
sama dengan pemain lokal yang telah dikenal dan dihormati. Ini sejalan dengan
strategi kami mendukung konsumen enterprise kami di seluruh dunia.”
Untuk mendukung langkah ini, sebelumnya Telstra telah
meningkatkan dukungannya terhadap divisi NAS dengan mengakuisisi layanan O2
yang berbasis di Melbourne senilai AU$60 juta hari Senin lalu dan pembelian NSC
Group yang berbasis di Sydney senilai AU$100 juta bulan Agustus lalu.
Pengumuman ini hanya berlangsung seminggu setelah CEO Telstra
David Thodey mengatakan kepada The Australian bahwa dirinya membidik ekspansi
ke kaum menengah (middle class) di Asia yang diprediksikan melonjak dari 600
juta jiwa ke 3 miliar dalam jangka waktu 15 tahun ke depan.
Thodey juga menggariskan bahwa perusahan telekomunikasi harus
mengubah pendekatan mereka, seperti halnya Telstra yang sebelumnya adalah
pemain infrastruktur tradisional menuju dunia pengembangan piranti lunak dan
“ekonomi aplikasi”. Smartphone dan perangkat bergerak lainnya telah mengubah
aturan social engagement dan bagaimana bisnis diselesaikan.
No comments:
Post a Comment